Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu
jenis tanaman akan berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal ini
dapat dipahami karena setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan
susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan,
antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri,
waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode
pemupukan.
Peningkatan produksi pertanian dapat dicapai melalui pendekatan
teknologi yang tepat antara lain dengan menerapkan teknologi pemupukan
berimbang spesifik lokasi.
Saat ini teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak dilakukan
oleh sebagian petani Indonesia, sehingga menyebabkan pemupukan menjadi
tidak berimbang.
Konsep Pemupukan Berimbang adalah :
- Selama ini di masyarakat berkembang pengertian bahwa pemupukan berimbang adalah pemupukan yang menggunakan pupuk majemuk /compound (NPK Compound). Pengertian tersebut perlu segera diluruskan, karena konsep pemupukan berimbang adalah penambahan pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara yang sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan hara oleh tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian.
- Pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pupuk tunggal yang dicampur secara sederhana (simple blending), atau dicampur secara mekanis (mechanical blending) atau melalui teknologi pencampuran secara kimia (chemical blending) yang disebit pupuk majemuk/compound dengan formula tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar